BRAVO13.ID, Samarinda - Saat langit Buenos Aires memudar menuju malam, Estadio El Monumental memancarkan energi penuh harapan. Kamis (5/9/2024) waktu setempat, Timnas Argentina, La Albiceleste, bersiap menghadapi tamu dari tetangga Andes mereka, Cile. Di stadion yang bersejarah itu, dukungan penuh gemuruh mengiringi setiap tarikan napas para pemain. Namun, ada satu kekosongan yang mencolok di tengah lapangan—kehadiran sang kapten sekaligus megabintang, Lionel Messi, absen dalam laga penting ini.

Messi, si La Pulga, tak terlihat mengenakan seragam kebanggaannya. Cedera engkel yang dideritanya sejak final Copa America 2024 lalu memaksa Messi menepi. Dunia sepak bola pun tak lepas dari kabar ini, karena absennya Messi bukan sekadar kehilangan pemain, melainkan kehilangan ruh dari permainan Argentina. Meski demikian, harapan tidaklah pudar. Seperti kata-kata yang terngiang dari tribun, “Kita menang dengan atau tanpa Messi!”

Pelatih Lionel Scaloni tampaknya tak kehilangan akal meski tanpa senjata andalannya. Dengan formasi yang solid dan instruksi tegas, Argentina mendominasi lapangan. Penguasaan bola mencapai 65 persen, bukti nyata bahwa Albiceleste mengendalikan ritme permainan. Pemain-pemain muda maupun berpengalaman berlari penuh percaya diri, berusaha mencetak gol demi meraih kemenangan untuk mengangkat moral tim dan negara.

Argentina tak henti-hentinya menekan pertahanan Cile. Dari 16 tembakan yang dilepaskan, 8 di antaranya tepat mengarah ke gawang, memaksa kiper lawan bekerja ekstra keras. Sementara itu, Cile berusaha bertahan dan hanya mampu menciptakan satu peluang berbahaya yang mengarah ke gawang dari lima percobaan.

Malam itu, meski tanpa sang maestro, Argentina tetap memperlihatkan kelasnya. Kemenangan yang didapat bukan sekadar angka di papan skor, melainkan bukti bahwa tim ini mampu berdiri kokoh tanpa Messi. Atmosfer di El Monumental malam itu terasa begitu berbeda—penuh keyakinan bahwa era baru sepak bola Argentina mungkin saja telah tiba, meski Messi sedang beristirahat di pinggir lapangan. (*)