BRAVO13.ID, Samarinda -Pertandingan di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Jumat dini hari itu menjadi saksi bisu pencapaian besar Timnas Indonesia dalam ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Dalam suasana yang begitu intens, di tengah gemuruh suporter tuan rumah, Indonesia berhasil menahan Arab Saudi dengan skor imbang 1-1. Bagi sebagian orang, hasil ini mungkin hanya tampak sebagai angka di papan skor, namun di balik itu, sejarah baru sedang dituliskan oleh para pemain Garuda.
Poin Pertama Timnas di Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia
Teriakan gembira terdengar dari bangku pemain ketika peluit panjang dibunyikan. Bukan sekadar satu poin yang didapat, tetapi ini adalah titik awal yang berharga—poin pertama Timnas Indonesia dalam sejarah babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia. Sebuah pencapaian monumental yang telah lama dinantikan sejak perjalanan Indonesia dalam dunia sepak bola internasional.
Kenangan terakhir akan pencapaian luar biasa timnas ini berputar kembali ke 38 tahun yang lalu, pada 1986. Di tengah format kompetisi yang berbeda, Indonesia kala itu berhasil keluar sebagai juara Grup 3B Zona Timur dengan torehan 9 poin. Meski akhirnya langkah Garuda terhenti di tangan Korea Selatan, semangat dan kegigihan para pemain tetap terpatri dalam sejarah sepak bola Indonesia. Kini, 38 tahun berselang, cerita itu berlanjut, kali ini di Jeddah.
Gol Bersejarah dari Ragnar Oratmangoen
Sorotan malam itu tak hanya tertuju pada skor imbang, tetapi juga pada sosok Ragnar Oratmangoen, sang pahlawan yang mencetak gol bersejarah. Gol tersebut tercipta pada menit ke-19, berawal dari kelincahan Witan Sulaeman yang berhasil lolos dari jebakan offside di sayap kanan. Bola yang dioper Witan langsung disambut oleh Ragnar yang melepaskan tembakan ke arah gawang. Meskipun bola sempat mengenai Sandy Walsh, arahnya sudah tak bisa ditebak oleh kiper Arab Saudi, Mohammed Al Owais. Ragnar pun tercatat sebagai pencetak gol pertama Timnas Indonesia di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia.
Ragnar, seorang pemain kelahiran Belanda dengan darah Tanimbar, Maluku Tenggara Barat dari sang ayah, telah lama menantikan momen seperti ini. Kesediaannya untuk menjadi Warga Negara Indonesia tak sekadar formalitas, tetapi sebuah komitmen yang kini ia buktikan dengan prestasi di lapangan.
Pencapaian yang Sulit Diraih Negara Asia Tenggara Lainnya
Hasil imbang di Jeddah itu tak hanya menjadi kebanggaan bagi Indonesia, tetapi juga sebuah tonggak sejarah bagi kawasan Asia Tenggara. Untuk pertama kalinya, sebuah tim dari Asia Tenggara berhasil mencuri poin di kandang Arab Saudi, salah satu tim terkuat di kawasan Asia. Sebelumnya, tim-tim seperti Thailand dan Vietnam hanya bisa pulang dengan tangan hampa dari pertemuan mereka melawan Arab Saudi.
Tahun 2018, Thailand bertandang ke Jeddah dalam ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2018, namun harus takluk 0-1 dari Arab Saudi. Kini, Indonesia membuktikan bahwa hasil berbeda bisa diraih dengan semangat pantang menyerah dan kerja keras.
Langkah Awal yang Berani
Di atas kertas, banyak yang memperkirakan Timnas Indonesia akan bernasib sama dengan Thailand dan Vietnam. Namun, Indonesia justru tampil tanpa rasa gentar sejak pertandingan pertama. Di tengah tekanan yang begitu besar, Garuda mampu mengimbangi permainan tim Elang Hijau—sebuah prestasi yang tak bisa dianggap remeh. Keberanian timnas untuk bermain lepas di laga perdana ini menjadi tanda bahwa mereka siap memberikan kejutan-kejutan lain dalam perjalanan panjang menuju Piala Dunia 2026.
Peluang Naik Peringkat FIFA
Selain hasil imbang yang memuaskan, Timnas Indonesia juga berpeluang meraih kenaikan peringkat di ranking FIFA. Dengan tambahan 6,88 poin dari pertandingan melawan Arab Saudi, Indonesia diprediksi akan naik ke posisi 131 dunia. Jika prediksi ini terwujud, maka ini akan menjadi kali pertama Indonesia menempati peringkat setinggi itu dalam 13 tahun terakhir, sejak Agustus 2011.
Di bawah asuhan pelatih Shin Tae Yong, Timnas Indonesia terus menunjukkan perkembangan yang signifikan. Pertandingan di Jeddah ini mungkin hanya langkah awal, tetapi dampaknya bisa terasa hingga masa depan. Kemenangan besar bukan selalu soal skor akhir, melainkan tentang bagaimana tim ini mengukir sejarah dan merajut asa untuk bangsa. (*)