BRAVO13.ID, Samarinda -Di balik segala dinamika yang melibatkan persiapan atlet menuju Pekan Olahraga Nasional (PON), ada kisah tentang transisi yang menandai berakhirnya Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) Kalimantan Timur. Pada Sabtu, 31 Agustus 2024, Pelatda Kaltim resmi berakhir, dan sehari kemudian, pada Minggu, 1 September 2024, nama yang selama ini dikenal dengan Pelatda digantikan dengan "Kontingen Kaltim". Sebuah nama baru yang membawa semangat baru.
Komandan Pelatda Kaltim, Ego Arifin, dengan tenang menjelaskan bahwa seluruh aktivitas yang sebelumnya dilakukan di bawah bendera Pelatda kini telah resmi dihentikan. "Pada awal September, aktivitas atas nama pelatda sudah ditiadakan," ujarnya. Namun, Ego juga menambahkan bahwa bukan berarti persiapan berhenti begitu saja. Sebaliknya, tugas-tugas penting kini berada di tangan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). "KONI sudah membuat keputusan lagi, ada namanya kontingen," katanya, memberi penekanan pada kelanjutan persiapan para atlet.
Di tengah segala kesibukan, Ego menyebutkan bahwa para atlet dan pelatih tetap fokus pada persiapan mereka. Mereka masih menjalankan program latihan, mempersiapkan fisik, mental, serta berbagai kebutuhan lainnya. Selama enam bulan, Pelatda Kaltim telah menjadi rumah bagi mereka, menyediakan segala kebutuhan mulai dari kesehatan, gizi, tempat latihan, hingga fasilitas lainnya. Ego tak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras selama periode tersebut.
Namun, perjalanan Pelatda bukan tanpa hambatan. Ego dengan jujur mengakui bahwa ada berbagai masalah yang muncul, mulai dari miskomunikasi hingga ketidakpuasan terhadap aspek non-teknis. "Tetap ada masalah, dan itu bisa kita kelola dengan komunikasi yang baik," katanya. Meskipun demikian, dia memastikan bahwa segala permasalahan dapat diatasi, dan hubungan antar cabang olahraga tetap terjaga dengan baik.
Selama berjalannya Pelatda, Ego bersama Ketua Umum KONI Kaltim selalu berkoordinasi untuk memantau perkembangan para atlet. Meski status Pelatda telah berakhir, Ego memastikan bahwa rutinitas para atlet tidak banyak berubah. Mereka tetap menjalani latihan, tinggal di tempat yang sama, dan menikmati fasilitas yang ada. Hanya saja, ada satu perubahan signifikan, yakni penarikan atlet dari Asrama Atlet di Gelora Kadrie Oening, Sempaja. Penarikan ini dilakukan karena Pemerintah Provinsi Kaltim tengah mempersiapkan tempat tersebut untuk Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional yang akan digelar mulai 6 September mendatang.
Mengakhiri masa jabatannya sebagai Komandan Pelatda, Ego menyampaikan permohonan maaf jika ada kekurangan selama masa tugasnya. Kini, dirinya kembali ke posisi awal sebagai Wakil Ketua I KONI Kaltim. Meskipun begitu, komitmennya tak luntur. Ego tetap akan mendampingi dan memantau para atlet dan pelatih hingga saat keberangkatan menuju PON Aceh dan Sumut, demi satu tujuan—meraih medali bagi Kalimantan Timur.
Di balik segala perubahan, semangat para atlet Kaltim tetap berkobar. Nama "Kontingen Kaltim" kini menjadi bendera yang akan mereka bawa dengan bangga, mengukir prestasi di kancah nasional. (*)