BRAVO13.ID, Samarinda - Dalam suasana senja yang menyejukkan di Lisbon, Cristiano Ronaldo terlihat melangkah dengan percaya diri menuju ruang konferensi pers. Senyumnya tak pudar, meski sorotan mata publik seakan menuntut lebih banyak dari sang megabintang. Di usianya yang hampir menginjak 39 tahun, Ronaldo tahu bahwa setiap langkahnya di atas lapangan akan selalu menjadi sorotan tajam. Namun, sore itu, ia tampak tak terbebani oleh harapan-harapan yang menggunung di pundaknya.
Perhatian dunia sepak bola kini tertuju pada laga penting yang akan mempertemukan Portugal dan Kroasia dalam gelaran UEFA Nations League. Pertandingan yang akan berlangsung di Estadio da Luz pada Jumat dini hari, pukul 01.45 WIB itu bukan sekadar duel biasa. Ini adalah laga yang bisa menjadi saksi sejarah baru dalam karier gemilang Cristiano Ronaldo. Dengan torehan 899 gol di sepanjang karier profesionalnya, CR7 hanya butuh satu gol lagi untuk mencapai angka magis 900.
Namun, Ronaldo yang hari itu hadir di hadapan para wartawan, tampak lebih tenang dari biasanya. Meski ia dikenal sebagai pemain yang kerap membanggakan jumlah gol yang dicetaknya, kali ini fokusnya berbeda. “Saya tidak terlalu memikirkan gol ke-900,” ucapnya dengan nada santai. Bagi Ronaldo, pertandingan melawan Kroasia lebih penting dari sekadar angka di papan skor pribadinya. Ia ingin memberikan kemenangan untuk Portugal, terlebih Kroasia bukanlah lawan yang bisa diremehkan. Dengan deretan pemain top yang mereka miliki, Kroasia akan menjadi ujian berat bagi Seleção das Quinas.
Namun, di balik ketenangannya, Ronaldo tetaplah Ronaldo. Meski mengaku tak memusingkan soal gol, dalam hatinya, ia tak bisa menutupi ambisi untuk mencetak sejarah. “Tentu saja, mencetak gol ke-900 dalam laga melawan Kroasia akan sangat luar biasa,” katanya sambil tersenyum. Ronaldo paham betul, jika momen itu terjadi di hadapan para pendukungnya di Estadio da Luz, ia akan sekali lagi mengukuhkan namanya sebagai salah satu pemain terhebat sepanjang masa.
Namun, bukan hanya soal gol yang menarik perhatian publik dalam konferensi pers tersebut. Ada pertanyaan-pertanyaan lain yang lebih tajam, terutama terkait usianya yang semakin menua. Beberapa pihak mulai meragukan apakah Ronaldo masih layak mengenakan seragam Portugal. Kritik itu muncul seiring usianya yang mendekati 40 tahun. Tapi Ronaldo, seperti biasa, menjawab dengan tenang dan percaya diri. “Saya masih merasa penting bagi tim ini. Saya masih tahu siapa saya dan apa yang bisa saya lakukan,” tegasnya.
Dengan sorot mata yang penuh keyakinan, ia melanjutkan, “Saya selalu menganggap diri saya sebagai pemain starter. Apa yang saya dengar dari pelatih hanya memperkuat keyakinan saya bahwa saya masih bisa memberikan yang terbaik untuk Portugal.”
Di tengah hiruk-pikuk kritik dan ekspektasi yang membebani, Cristiano Ronaldo tetap menunjukkan ketenangan dan profesionalitas yang telah menjadi ciri khasnya. Ia tahu, di ujung perjalanan karier yang panjang dan penuh prestasi ini, ia masih memiliki sesuatu untuk dibuktikan. Dan mungkin, dalam laga melawan Kroasia nanti, dunia akan kembali melihat kilauan magis seorang Cristiano Ronaldo yang belum siap untuk menutup buku kariernya. (*)