BRAVO13.ID, Samarinda -Di tengah gemuruh persiapan menuju Paralimpiade 2024, lima atlet para atletik Indonesia bersiap mengharumkan nama bangsa di pentas dunia. Di antara mereka, ada Evi Tiarani yang akan berlari dalam nomor 100 meter T42 putri, Ni Made Arianti Putri di nomor 100 meter T12 putri, Partin di nomor 100 meter T42 putra, Fauzi Purwo Laksono dalam cabang lempar lembing F57 putra, dan Saptoyogo Purnomo yang akan berlaga di nomor 100 meter T37 putra.
Saptoyogo Purnomo menjadi sorotan utama. Bukan hanya karena prestasinya yang gemilang tiga tahun lalu di Tokyo, tetapi juga karena harapan besar yang ditumpukan kepadanya untuk kembali mempersembahkan medali bagi Indonesia. Dalam nada penuh percaya diri, ia menyatakan, "Sebelum berangkat, saya sudah melakukan tes 100 meter dengan hasil yang mendekati catatan waktu sebelumnya. Semoga nanti saat lomba bisa memecahkan rekor atau setidaknya menyamai catatan lama," ujarnya seperti yang dilansir dari Antara. Kalimat tersebut memancarkan tekad baja, mencerminkan persiapan matang yang telah ia lakukan demi sebuah mimpi besar di panggung Paralimpiade.
Tidak hanya Saptoyogo, pelatih tim para atletik Indonesia, Purwo Adi Sanyoto, juga menaruh harapan tinggi pada timnya. "Target realistis kami adalah meraih satu medali perunggu, tetapi mudah-mudahan bisa melesat ke atas," ungkapnya dengan semangat yang tak kalah besar. Harapan ini tidak datang tanpa alasan. Latihan intensif telah mereka lakukan di Ile des Vannes Sports Complex, Saint-Denis, Prancis, bersama atlet-atlet dari berbagai negara. Tantangan besar yang harus mereka hadapi adalah kondisi angin kencang di Paris, yang menjadi ujian adaptasi sebelum mereka berlaga
Di cabang olahraga para renang, harapan serupa juga mengemuka. Tiga perenang Indonesia—Jendi Pangabean di nomor 100 meter gaya punggung S9 putra, Syuci Indriani di nomor 100 meter gaya kupu-kupu S14 putri, dan Maulana Rifky Yavianda di nomor 100 meter gaya punggung S12 putra serta 100 meter gaya bebas S12 putra—telah mempersiapkan diri di Aquatics Centre, Saint Denis. Masing-masing dari mereka memiliki target pribadi yang ingin dicapai, namun satu hal yang menyatukan mereka adalah semangat untuk melampaui batas diri
Jendi, yang akan menjalani Paralimpiade ketiganya, menuturkan, "Targetnya bisa memberikan yang terbaik. Kita akan maksimal saat pertandingan nanti. Semoga hal-hal baik diberikan kepada saya," kata Jendi dengan penuh harap. Sementara itu, Syuci juga memendam ambisi besar, "Target pribadi bisa masuk final, itu sudah bersyukur banget. Setidaknya bisa lebih baik dari catatan personal best time di Asian Games 2022 Hangzhou lalu," ungkapnya, memancarkan semangat pantang menyerah.
Perjalanan para atlet ini bukan sekadar tentang meraih medali, tetapi juga tentang perjuangan melampaui batas, tentang mimpi yang dikejar dengan kerja keras dan ketulusan. Di setiap langkah mereka, ada doa dan harapan dari seluruh rakyat Indonesia yang siap memberikan dukungan penuh. (*)