BRAVO13.ID, Samarinda - Siang itu, di bawah langit Jakarta yang cerah, suasana di kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Menteng, terasa lebih sibuk dari biasanya. Aula yang biasanya lengang mendadak penuh sesak oleh awak media dan anggota partai yang menunggu dengan penuh antisipasi. Hari itu, Senin, 26 Agustus 2024, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri akan mengumumkan nama-nama calon kepala daerah yang akan diusung partainya untuk Pilkada 2024.
Tepat pukul 13.00 WIB, pintu aula terbuka lebar. Megawati, dengan wajah tenang namun penuh wibawa, melangkah masuk. Di sampingnya, sang putra yang juga menjabat sebagai Ketua DPP PDI-P, M. Prananda Prabowo, berjalan beriringan. Di belakang mereka, sosok yang tidak asing lagi bagi warga Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mengikuti dengan seragam merah PDI-P yang dikenakannya dengan mantap. Ahok, mantan Gubernur DKI Jakarta yang kini menjabat sebagai Ketua DPP PDI-P, tampak tegas dan penuh percaya diri.
Namun, ada satu hal yang menjadi perhatian utama para pengamat politik. Sosok Anies Baswedan, mantan Gubernur DKI Jakarta yang santer dikabarkan akan diusung PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, tidak terlihat hadir di antara rombongan elite partai. Ketiadaan Anies memicu spekulasi di antara para wartawan yang terus mencari kepastian tentang langkah politik yang akan diambil PDI-P.
Sementara itu, di kediaman Anies di Lebak Bulus, Jakarta, suasana jauh lebih tenang. Pagi tadi, Anies berpamitan kepada ibunya, Aliyah Rasyid Baswedan, sebelum meninggalkan rumah untuk menghadapi hari yang penuh ketidakpastian. "Anies berangkat dulu ya, mohon doa restunya semoga dilancarkan hari ini," ucap Anies sambil mencium tangan sang ibunda, dalam sebuah momen yang diabadikan oleh timnya. Anies mengenakan kemeja tenun berwarna merah, mungkin sebuah isyarat dari kesiapannya menghadapi berbagai kemungkinan yang akan datang.
Ibunya, Aliyah, merespon dengan lirih namun penuh makna. “Insya Allah Anies dimudahkan dalam mengemban amanah apa pun, semoga selalu diiringi dan diberikan pertolongan Allah SWT,” doanya, sambil menengadahkan tangan. Momen tersebut seolah menjadi penanda ketenangan sebelum badai, sebuah harapan di tengah ketidakpastian.
Sebelumnya, isu tentang siapa yang akan diusung PDI-P untuk Pilkada Jakarta terus menjadi perbincangan. Dua nama yang paling sering disebut adalah Ahok dan Anies, meskipun keduanya berasal dari latar belakang yang sangat berbeda. Wakil Sekretaris Jenderal PDI-P, Adian Napitupulu, dengan tegas menyatakan bahwa pendukung Ahok, yang dikenal sebagai Ahokers, tidak akan keberatan jika pada akhirnya PDI-P memilih untuk tidak mengusung Ahok. Di sisi lain, Ketua DPP PDI-P Said Abdullah pagi itu memberikan sinyal kuat bahwa Anies kemungkinan besar akan diusung bersama Rano Karno. “Insya Allah,” ujar Said singkat kepada Kompas.com.
Kini, dengan waktu yang terus berdetak, semua mata tertuju pada Megawati yang berdiri di atas panggung. Keputusan apa yang akan diambil oleh PDI-P? Dan bagaimana nasib Anies Baswedan di tengah dinamika politik yang semakin memanas? Hari ini, jawaban atas semua pertanyaan itu mungkin akan terungkap.(*)