BRAVO13.ID, Samarinda - Di tengah riuhnya dunia media sosial, tagar #Mulyono mendadak menjadi topik panas di Twitter. Ribuan pengguna membicarakannya, dan banyak yang penasaran akan arti di balik nama ini. Namun, siapa sangka, di balik viralnya tagar tersebut, tersembunyi kisah unik yang berkaitan langsung dengan sosok yang sangat dikenal oleh seluruh rakyat Indonesia—Presiden Joko Widodo.

Nama Mulyono mungkin terdengar asing bagi sebagian besar masyarakat. Namun, tidak bagi Jokowi, karena Mulyono ternyata adalah nama kecil yang dulu melekat pada dirinya. Pengakuan ini bukan sekadar rumor belaka, tetapi datang langsung dari Presiden Jokowi dalam sebuah wawancara yang diunggah di YouTube pada 18 September 2023.

Dalam wawancara tersebut, pembawa acara, Retno Pinasti, dengan rasa ingin tahu yang tinggi, menanyakan kepada Jokowi, "Apakah benar Pak Jokowi memiliki nama lain Mulyono?" Tanpa ragu, Jokowi menjawab dengan senyuman hangat yang khas, "Iya betul. Waktu kecil, lahir saya diberi nama Mulyono."

Bagi banyak orang, pengakuan ini mengejutkan dan memunculkan banyak pertanyaan. Mengapa nama Mulyono? Apa arti sebenarnya di balik nama ini? Dan mengapa nama tersebut tidak lagi digunakan?

Mulyono, dalam bahasa Jawa, memiliki arti yang mendalam. Nama ini berasal dari kata "Mulyo," yang berarti mulia. Dalam tradisi Jawa, pemberian nama seperti Mulyono diharapkan membawa keberkahan, menjadikan pemilik nama tersebut seseorang yang mulia di kemudian hari. Namun, di balik harapan besar yang tersimpan dalam nama tersebut, ternyata ada kisah yang menyedihkan.

Jokowi kecil, yang saat itu dikenal sebagai Mulyono, sering kali jatuh sakit. Hal ini membuat orang tuanya cemas dan memutuskan untuk mengganti namanya, dengan harapan agar putra mereka tumbuh sehat dan kuat. Nama yang dipilih adalah Joko Widodo. Dalam bahasa Jawa, "Joko" berarti pemuda, sementara "Widodo" berarti selamat. Nama ini diberikan dengan harapan agar Jokowi dapat tumbuh menjadi pemuda yang selamat dan mampu menyelamatkan.

Perubahan nama ini tidak hanya sekadar mengganti identitas, tetapi juga diyakini sebagai langkah untuk mengubah nasib. Dan siapa sangka, pemuda yang dulu sakit-sakitan dengan nama Mulyono kini dikenal sebagai Joko Widodo, seorang pemimpin yang selamat dan membawa harapan bagi bangsa.

Kisah ini menunjukkan betapa pentingnya sebuah nama dalam budaya Jawa, di mana nama bukan hanya sekadar identitas, tetapi juga doa dan harapan yang disematkan oleh orang tua kepada anaknya. Dan bagi Jokowi, nama Joko Widodo bukan hanya menjadi simbol keselamatan, tetapi juga menjadi takdir yang membawanya ke puncak kepemimpinan Indonesia. (*)