Bravo 13
Resmi Jadi Bakal Calon Bupati Kukar, Awang Yacoub Soroti Perhitungan PDRBDi tengah perjalanan panjang dan penuh tantangan, Awang Yacoub Luthman dan Akhmad Zais menemukan dukungan luas yang meretas batas nalar.
Oleh Puji Tri3 months ago
Resmi Jadi Bakal Calon Bupati Kukar, Awang Yacoub Soroti Perhitungan PDRB
Bakal Calon Bupati Kukar, Awang Yacoub . (Istimewa)

BRAVO13.ID,Tenggarong - Pagi itu, hawa sejuk menyelimuti Grand Elty Singgasana di Tenggarong, sebuah tempat yang biasa menjadi saksi bisu berbagai peristiwa penting di Kutai Kartanegara. Namun, Senin, 19 Agustus 2024, aula megah itu seolah bergetar oleh harapan dan semangat baru yang menyala. Di tengah keramaian yang khidmat, dua sosok berdiri di hadapan para hadirin, membawa bersama mereka kisah perjuangan yang melampaui batasan waktu dan nalar.

Ir. H. Awang Yacoub Luthman, M.M., M.Si, dengan senyumnya yang penuh ketenangan, berdiri di samping H. Akhmad Zais H.R.H, S.Sos. Kedua pria ini, yang dikenal dengan kebersahajaannya, telah mengarungi perjalanan panjang dan berliku untuk mencapai titik ini. Mereka bukan sekadar bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Kutai Kartanegara, mereka adalah simbol dari aspirasi masyarakat yang lama terpendam.

Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kutai Kartanegara, yang dibacakan oleh Ketua KPU, Rudi Gunawan, menandai pencapaian luar biasa pasangan ini. Dalam keputusan yang tertuang pada nomor 1110 tahun 2024, KPU menyatakan bahwa Awang Yacoub Luthman dan Akhmad Zais telah memenuhi persyaratan dukungan minimal, dengan 41.466 dukungan tersebar di 20 kecamatan. Angka-angka ini lebih dari sekadar memenuhi syarat—ini adalah bukti nyata dari dukungan rakyat yang begitu solid dan luas, sebuah dukungan yang melintasi batasan geografis dan sosial.

Di hadapan hadirin, Awang Yacoub Luthman menyampaikan perasaannya. Dengan nada yang tenang namun penuh makna, ia mengakui bahwa segala yang terjadi adalah bagian dari rencana Tuhan. "Semuanya berawal dari Allah dan pasti akan kembali kepada-Nya," katanya, seakan ingin mengingatkan bahwa perjalanan ini bukan semata-mata usaha manusia, tetapi juga takdir yang telah digariskan.

Perjalanan mereka, yang dimulai sejak tahun 2019, tak ubahnya sebuah odyssey yang penuh dengan tantangan. Di saat banyak yang meragukan jalur independen, Awang dan timnya justru berpegang pada keyakinan bahwa ini adalah jalan yang harus ditempuh. Tahun demi tahun berlalu, hingga pada 2022, dukungan mulai mengalir deras, menandai kebangkitan aspirasi rakyat yang lama terpendam. Desember 2023 menjadi puncak dari gelombang dukungan tersebut. Di tengah kesibukan akhir tahun, ribuan orang datang, membawa formulir B1 KWK, tanda bahwa harapan mereka kini terwujud dalam bentuk nyata.

Namun, proses ini tidaklah mudah. Awang Yacoub, dengan segala keterbatasan sumber daya dan waktu, menghadapi tantangan logistik yang tidak kecil. Mengumpulkan dukungan dari 20 kecamatan bukanlah tugas yang ringan, apalagi tanpa adanya posko atau sekretariat di setiap kecamatan. Masyarakat harus berjuang sendiri, menemukan cara untuk mengirimkan formulir-formulir itu. Ini bukan sekadar tentang angka, tetapi tentang tekad dan semangat kolektif yang tak bisa dipatahkan.

Di tengah semua kesulitan itu, Awang tetap merendah, mengakui bimbingan dari KPU dan Bawaslu yang tegas namun adil. "Terima kasih kepada penyelenggara, KPU dan Bawaslu, yang meskipun tegas dan keras dengan kami, tetap memberikan bimbingan," ucapnya. Ia juga memuji pemerintah daerah, terutama Bupati Edi Rahmansyah, yang menurutnya telah menjalankan proses ini dengan integritas, tanpa kepentingan pribadi yang menodai kejujuran proses tersebut.

Namun, dalam refleksi yang lebih dalam, Awang juga mengungkapkan keprihatinannya mengenai keadaan ekonomi Kutai Kartanegara. "PDRB kita bukan 138 triliun. Berdasarkan perhitungan kami, PDRB di Kutai Kartanegara sebenarnya mencapai 300 triliun. Jadi, ke mana 150 triliun sisanya?" Pertanyaan itu mencuat seperti duri dalam daging, menggambarkan ketimpangan yang dirasakan banyak orang—bahwa kekayaan yang seharusnya dinikmati oleh rakyat, justru mengalir keluar dari daerah ini.

Dengan semua refleksi dan perjuangan yang telah dilalui, Awang Yacoub Luthman dan Akhmad Zais kini berdiri di titik puncak, siap melangkah ke tahap berikutnya. Namun, bagi mereka, perjalanan ini bukan sekadar tentang pencalonan. Ini adalah tentang membangun sebuah masa depan yang lebih baik untuk Kutai Kartanegara, sebuah masa depan yang tidak hanya menggugah emosi tetapi juga rasionalitas, di mana kepentingan rakyat dan partai bersatu dalam harmoni. Dan seperti yang selalu mereka yakini, semuanya kembali pada kehendak Allah, yang telah mengarahkan mereka ke titik ini. (*)

Dapatkan informasi dan insight pilihan bravo13.id

Berita Terkait