BRAVO13.ID, Samarinda - Kenshi Kaltim yang sedang dipersiapkan untuk menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Aceh dan Sumatera Utara, terus menjalani latihan intensif dalam Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) KONI Kaltim di Samarinda. Namun, untuk semakin mematangkan persiapan, para atlet Kempo dari Benua Etam ini dijadwalkan akan mengikuti try out ke Jepang pada 19 Agustus mendatang.

Pelatih Kempo Kaltim, Mansur Junus, mengungkapkan bahwa try out di Jepang akan berlangsung selama sepekan, berdekatan dengan pelaksanaan PON. "Try out ini direncanakan berlangsung seminggu sebelum PON dimulai. Namun, proses keberangkatan ini tidak mudah karena harus melalui perizinan resmi dari KONI Kaltim," ujarnya.

Mansur menjelaskan bahwa proses administrasi ini cukup panjang, meski KONI Kaltim telah memberikan lampu hijau. "Saya tidak bisa berkomentar banyak. InshaAllah, kalau jadi, kita berangkat. Namun, ini masih dalam proses. KONI sudah menyetujui, tetapi prosedurnya agak panjang," tambahnya.

Para atlet Kempo Kaltim juga sudah menanyakan kepastian mengenai try out tersebut. Dengan adanya kabar positif dari Perkemi Kaltim, Mansur berharap ini dapat menjadi motivasi bagi para atlet yang terus menantikan kepastian.

"Di lapangan, banyak urusan yang ditangani oleh teman-teman lain. Namun, jika kami jadi berangkat, ini akan menjadi kabar gembira bagi kenshi yang terus mempertanyakan kepastian try out ini," ungkap Mansur.

Kempo Kaltim menargetkan meraih empat medali emas, sama seperti yang diraih pada Pra PON 2023 lalu. Try out di Jepang dianggap penting untuk mencapai target tersebut, mengingat Jepang merupakan pusat pengembangan olahraga Kempo.

“Kami berusaha mempertahankan perolehan empat emas di Pra PON,” kata Mansur dengan optimis.

Mansur juga menambahkan bahwa performa anak asuhnya di Pra PON lalu cukup menjanjikan, dan mereka telah mempelajari kekuatan dari para kenshi daerah lain. "Di Pra PON kemarin, kami tidak menargetkan apa pun selain lolos. Ternyata, anak-anak mampu meraih empat emas. Dengan hasil itu, kami bisa membaca kekuatan lawan dan mendorong atlet agar lebih giat lagi," pungkasnya. (*)