BRAVO13.ID, Balikpapan - Pada 28 Juli lalu, Presiden Joko Widodo meresmikan Jembatan Pulau Balang, sebuah langkah signifikan dalam meningkatkan konektivitas antara Balikpapan dan Ibu Kota Nusantara (IKN). Jembatan ini memangkas waktu tempuh dari 2,5 jam menjadi hanya 1 jam, membuka peluang besar untuk pengembangan wilayah dan pertumbuhan ekonomi, khususnya di Balikpapan, IKN, dan Penajam Paser Utara.
Selain meresmikan Jembatan Pulau Balang, Presiden Joko Widodo juga sempat berkantor di IKN, menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mempercepat pembangunan ibu kota baru. Kehadiran Presiden di IKN diharapkan dapat memperkuat upaya dalam menjadikan kawasan ini sebagai pusat pemerintahan dan pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia.
Jembatan Pulau Balang juga memberikan keuntungan bagi PT Mitra Murni Perkasa (MMP), yang memiliki pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) nikel matte di Kariangau, hanya 30 kilometer dari Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN. Terbukanya jalur darat yang sebelumnya menjadi kendala kini mempermudah akses bagi masyarakat lokal dan meningkatkan peluang investasi di kawasan Balikpapan dan IKN.
Adhi Dharma Mustopo, Presiden Direktur MMP, menyatakan, “Salah satu pertimbangan kami berinvestasi di Balikpapan adalah adanya kepastian investasi, infrastruktur, dan aksesibilitas yang baik. Balikpapan juga merupakan area penyangga IKN yang menandai Nusantara Baru. Kami siap bersinergi dengan IKN.”
Smelter nikel MMP membawa semangat "100 persen dari dan untuk negeri", dengan seluruh pengelolaan dan operasional didukung oleh tenaga kerja lokal Indonesia. MMP berkomitmen untuk menyerap hingga 1.000 tenaga kerja lokal, memberikan manfaat ekonomi langsung kepada masyarakat sekitar, dan mendukung pembangunan IKN sebagai pemasok kebutuhan baterai dan komponen penting lainnya.
Peresmian Jembatan Pulau Balang dan kehadiran smelter nikel MMP merupakan contoh nyata sinergi antara infrastruktur dan industri yang diharapkan dapat mendorong percepatan pembangunan IKN. MMP berkomitmen untuk terus mendukung agenda pembangunan nasional dan berkontribusi dalam menjadikan IKN sebagai pusat industri dan ekonomi baru yang berkelanjutan. (*)