BRAVO13.ID,Samarinda - Samarinda, Kalimantan Timur, seorang anak berusia tiga tahun telah menunjukkan bakat luar biasa dalam bermain drum. King Rahman Al Fatih I.A, atau yang akrab dipanggil Oman, merupakan putra dari Ibnu Alif Wibowo. Ibnu mengisahkan perjalanan musik anaknya yang penuh kejutan dan kebanggaan.
Pada usia tiga tahun, Ibnu membelikan Oman keyboard. Namun, alih-alih memainkannya, Oman justru memukul-mukul alat musik itu. Percobaan serupa terjadi saat Ibnu membelikan gitar, tetapi hasilnya sama: gitar tersebut juga dipukul-pukul oleh Oman. "Waduh, ini kayaknya bakatnya di drum karena dipukul-pukul," kenang Ibnu sambil tertawa. Pada usia empat tahun, Ibnu memutuskan untuk membeli drum secara kredit. Ketika Oman pertama kali mencoba drum tersebut, dia bisa memainkannya dengan baik dan berirama. Ibnu hanya perlu mengajari pukulan dasar drum, dan dalam waktu kurang dari 10 menit, Oman sudah menguasainya. "Saya sudah berpikir mungkin ini bakat anak saya," ujar Ibnu bangga.
Oman memulai belajar drum sejak usia empat tahun, tanpa guru formal. Ibnu sendiri yang menjadi mentor bagi anaknya. Meski tidak memiliki fasilitas khusus selain drum, Oman sudah mampu menyalakan drum sendiri karena kecintaannya terhadap alat musik tersebut. "Untuk kegiatan khusus tidak ada, cuman untuk nyalain drum sendiri Oman sudah bisa karena memang benar suka dengan drum," kata Ibnu.
Sejak videonya bermain drum menjadi viral, kehidupan Oman dan keluarganya tetap berjalan seperti biasa. "Belum ada yang berubah, setelah viral juga kami tidak terlalu ngaruh, cuma jadi lebih semangat lagi karena banyak komen positif," kata Ibnu. Mengenai komentar negatif, Ibnu menanggapinya dengan santai. "Mungkin tidak negatif banget ya, paling saya bales komennya 'doain semoga Oman mainnya jadi lebih jago'," katanya, menambahkan bahwa komentar negatif sangat jarang muncul.
Ibnu tidak memiliki target khusus untuk Oman selain mendukungnya sepenuhnya. "Kalau buat saya nggak ada, jikalau memang takdirnya bermain drum bakalan saya support terus. Kalau untuk target saya kepingin Oman sudah bisa recording dan membuat lagu sendiri," ungkapnya.
Menariknya, Oman tidak memiliki idola drummer. Bahkan saat bertemu dengan pemain drum terkenal, Oman tidak tahu siapa dia. "Karna memang Oman belum mempunyai drummer favorit," kata Ibnu. Meskipun demikian, bermain drum telah memicu rasa penasaran Oman terhadap alat musik lain seperti keyboard dan gitar. "Jadi karena dia juga sering lihat saya perform, dia juga jadi penasaran dan minta ajarin juga," tambahnya.
Ibnu memiliki teori tentang pengembangan bakat anak yang terdiri dari tiga elemen: kemauan, bakat, dan dukungan orang tua. "Jadi ketika anak tidak mau juga harus di-support, selagi dia mau apaja itu, kamu harus tekuni," ujarnya bijak.
Dengan dukungan dari istri yang juga seorang guru, pendidikan formal Oman diatur dengan baik. "Istri sudah punya jadwal buat Oman jadi dari jam 7 malam sampai jam 8 malam belajar, dan cara belajarnya juga unik, karena tidak membaca buku tapi dengan teknik mendengar atau cerita," kata Ibnu.
Kendala terbesar yang dihadapi Ibnu adalah ketika ia harus bekerja. "Makanya saya ajarkan untuk menghidupkan alat musiknya sendiri, jadi semisalnya saya ada job atau saya lagi sibuk, Oman dapat bermain drum sendiri," jelasnya.
Oman telah mengikuti banyak acara, dari event di GOR, mall, hingga lomba. "Pernah juga ikut lomba dan mentok cuman sampai final karena belum ada yang seusia Oman," kata Ibnu.
Untuk media sosial, Oman baru aktif di Instagram dan TikTok dengan akun @oman.bocah.drummer. "Kalau untuk YouTube masih nyampur dengan video-video saya jadi yang benar aktif cuma di Instagram sama di TikTok," pungkas Ibnu.
King Rahman Al Fatih I.A adalah contoh nyata bahwa bakat dan dukungan orang tua dapat menghasilkan prestasi yang luar biasa, bahkan pada usia yang sangat muda. Dengan semangat dan bakatnya, Oman berpotensi menjadi drummer hebat di masa depan. (*)