Bravo 13
Dari Singkong Menjadi Simbol, Festival Cenil yang Menghidupkan Desa Kota Bangun IIIDalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Desa Kota Bangun III yang ke-41, warga desa bersama-sama menggelar festival cenil yang telah menjadi simbol ketahanan dan kreativitas mereka.
Oleh Handoko4 months ago
Dari Singkong Menjadi Simbol, Festival Cenil yang Menghidupkan Desa Kota Bangun III
Bupati Kukar, Edi Damansyah, di Festival Cenil 2024. (Handoko/bravo13.id)

BRAVO13.ID, Kota Bangun - Di bawah langit yang cerah di Desa Kota Bangun III, aroma singkong yang manis dan gurih menyeruak dari Gedung Serbaguna. Suara tawa dan musik tradisional menyambut pengunjung yang datang dari berbagai penjuru untuk merayakan Hari Ulang Tahun Desa Kota Bangun III yang ke-41. Festival cenil, yang telah menjadi tradisi sejak 2018, kembali digelar dengan semarak.

Cenil, kudapan manis dari singkong yang telah menjadi ikon desa ini, tidak hanya sekedar makanan. Ia adalah simbol ketahanan dan kreativitas warga di masa transmigrasi, ketika singkong menjadi penyelamat dari keterbatasan bahan pangan. Dari getuk hingga cenil, olahan singkong menjadi saksi bisu perjuangan dan kebersamaan.

Bupati Kukar, Edi Damansyah, berdiri di tengah kerumunan, mengamati dengan bangga. "Cenil ini bukan hanya tentang rasa," katanya, “tetapi juga tentang identitas dan warisan. Kami berharap cenil Desa Kota Bangun III ini dapat berkembang menjadi brand yang kuat, sehingga ketika orang berbicara tentang cenil, mereka akan langsung teringat pada desa kita.”

Di halaman Kantor Desa, anak-anak berlarian, sementara para ibu sibuk menyiapkan cenil dengan berbagai topping warna-warni. Ada rasa cinta yang terjalin di setiap lipatan daun pisang yang digunakan untuk membungkus cenil. Setiap gigitan cenil bukan hanya menggugah selera, tetapi juga mengingatkan pada sejarah dan harapan.

Festival ini lebih dari sekedar perayaan; ini adalah manifestasi dari daya ungkit ekonomi yang telah diberikan oleh cenil kepada Desa Kota Bangun III. Dengan setiap cenil yang dijual, ada cerita yang diceritakan, ada ekonomi yang berkembang, dan ada komunitas yang semakin erat.

Ketika matahari terbenam, lampu-lampu mulai dinyalakan, memberikan cahaya hangat pada wajah-wajah yang puas. Festival cenil mungkin akan berakhir, tetapi semangat dan warisan yang dibawanya akan terus hidup, menginspirasi generasi yang akan datang untuk terus memelihara dan mencintai warisan Desa Kota Bangun III. (adv)

Dapatkan informasi dan insight pilihan bravo13.id

Berita Terkait