Bravo 13
Pelajaran dari Kembang Janggut, Putar APBD di Daerah SendiriKecamatan Kembang Janggut, yang biasanya tenang, mendadak menjadi sorotan dengan kedatangan tamu-tamu dari berbagai daerah untuk menghadiri Apel Pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke-XXI Tingkat Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2024.
Oleh Puji Tri4 months ago
Pelajaran dari Kembang Janggut, Putar APBD di Daerah Sendiri
Bupati Kutai Kartanegara, Edi Damansyah. (Handoko/bravo13.id)

BRAVO13.ID, Kembang Janggut - Di tengah hiruk-pikuk pagi di Kembang Janggut, sebuah kecamatan yang terletak di jantung Kutai Kartanegara, terdengar suara gemuruh yang tidak biasa. Bukan suara mesin atau keramaian pasar, melainkan suara langkah kaki dan percakapan hangat dari para tamu yang memenuhi penginapan-penginapan di sana. Mereka datang dari berbagai penjuru, berkumpul untuk satu tujuan: Apel Pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke-XXI Tingkat Kabupaten Kukar Tahun 2024.

Edi Damansyah, Bupati Kutai Kartanegara, berdiri di tengah kerumunan, mengamati dengan mata yang tajam. Ia melihat lebih dari sekadar kegiatan tahunan yang meriah; ia melihat sebuah peluang, sebuah visi untuk masa depan daerahnya. Dengan suara yang berwibawa, ia menyampaikan arahan yang telah lama bergema di benaknya: “Saya dapat informasi penginapan-penginapan di Kembang Janggut penuh bahkan ada tamu yang tidur di masjid dan di langgar. Hal ini yang selalu saya ingatkan kepada kepala dinas, jangan terlalu banyak melakukan kegiatan di luar Kutai Kartanegara, supaya uang APBD kita beredar di wilayah kita dan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah kita sendiri, Kabupaten Kutai Kartanegara.”

Pesan tersebut bukan hanya sekadar kata-kata. Ini adalah panggilan untuk aksi, untuk membangun ekonomi dari dalam, untuk memanfaatkan setiap rupiah APBD agar berputar dan berkembang di tanah sendiri. Kembang Janggut, yang biasanya tenang dan terlewatkan, tiba-tiba menjadi pusat perhatian, menjadi bukti nyata dari multiplier effect yang diidamkan oleh setiap pemimpin daerah.

Ketika malam tiba, lampu-lampu di penginapan masih menyala terang, menandakan kehidupan yang berdenyut di dalamnya. Di masjid dan langgar, para tamu yang tidak mendapatkan kamar beristirahat dengan tenang, merenungkan hari yang telah berlalu dan hari esok yang akan datang. Mereka adalah saksi dari transformasi yang terjadi, dari sebuah kecamatan yang dulu hanya dikenal dari peta, kini menjadi simbol dari kemajuan dan solidaritas.

Bupati Edi Damansyah, dengan arahannya yang visioner, telah menanam benih perubahan. Kini, tugasnya adalah menyiram dan memupuknya, agar Kutai Kartanegara tidak hanya dikenal sebagai daerah yang kaya akan sumber daya alam, tetapi juga sebagai daerah yang kaya akan inisiatif dan inovasi, yang mampu berdiri tegak dengan kaki sendiri, membangun masa depan yang lebih cerah untuk setiap warganya. (adv)

Dapatkan informasi dan insight pilihan bravo13.id

Berita Terkait