BRAVO13.ID, Tenggarong - Di tengah hiruk-pikuk aktivitas pemerintahan, Bupati Kutai Kartanegara, Edi Damansyah, menyerukan sebuah gerakan pembaharuan dalam pengelolaan pembangunan daerah. Dengan semangat yang terukir jelas dalam sambutan tertulisnya, yang dibawakan oleh Sekretaris Daerah Sunggono, Edi Damansyah mengajak seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menyelami lebih dalam titik-titik kritis yang sering menjadi penghambat dalam roda pembangunan.
"Mengoptimalkan sumber daya yang kita miliki bukanlah pilihan, melainkan keharusan," tegas Edi Damansyah dalam forum yang menjadi ajang silaturahmi antar perangkat daerah dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah untuk tahun 2025.
Pembangunan yang efektif dan efisien, yang berorientasi pada hasil nyata, menjadi mantra yang diulang-ulang oleh Bupati. Ia percaya bahwa sinergi antar-stakeholders—baik internal maupun eksternal—adalah kunci untuk mencapai tujuan mulia ini.
Dalam visinya, Edi Damansyah menggambarkan empat pilar utama yang menjadi fokus pembangunan: peningkatan pendapatan masyarakat, perluasan kesempatan kerja, akses layanan publik yang lebih baik, dan peningkatan daya saing daerah. Keempat pilar ini bukan sekadar konsep, melainkan harus menjadi realitas yang dirasakan oleh masyarakat.
Peraturan Bupati Kutai Kartanegara No.13/2021 tentang Rencana Strategis Perangkat Daerah tahun 2021-2026 menjadi landasan bagi OPD untuk menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU). Ini bukan hanya tentang angka-angka dalam laporan, tetapi tentang bagaimana setiap kegiatan dapat berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan daerah.
"Forum ini adalah titik balik," ujar Edi, menekankan pentingnya analisis dan informasi yang mendalam dalam merancang rencana kerja yang responsif dan bertanggung jawab. Keberhasilan tidak hanya diukur dari keberhasilan individu, tetapi dari bagaimana setiap perangkat daerah dapat berkolaborasi dan berkontribusi pada visi yang lebih besar.
Edi Damansyah juga menggarisbawahi pentingnya pendekatan kewilayahan yang inklusif, yang memungkinkan Camat, Lurah, dan Kepala Desa untuk memberikan masukan yang berharga dari perspektif bottom-up. Ini adalah upaya untuk memastikan bahwa setiap program yang dirancang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat di lapangan.
Dengan harapan yang tinggi, Bupati Kutai Kartanegara mengakhiri sambutannya dengan seruan agar setiap OPD dapat bergerak secara optimal, sejalan dengan regulasi dan aspirasi masyarakat. "Mari kita bangun Kutai Kartanegara yang kita idamkan bersama," tutupnya, mengundang semua pihak untuk berpartisipasi dalam narasi pembangunan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. (adv)