BRAVO13.ID, SangaSanga - Di tengah semangat Ramadan 1445 Hijriah, Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Rendi Solihin meninjau Taman Sangasanga, tempat berdirinya Patung Proklamator Indonesia, Soekarno. Patung raksasa ini bukan sekadar karya seni, melainkan simbol perjuangan rakyat Sangasanga dalam merebut kemerdekaan dan harapan baru bagi ekonomi lokal.

Sangasanga dikenal sebagai "Kota Juang" karena peristiwa Merah Putih, perlawanan heroik rakyat melawan penjajah Belanda. Patung Bung Karno, yang digadang-gadang menjadi monumen terbesar di Kalimantan Timur, diharapkan mampu mengabadikan nilai sejarah dan membangkitkan semangat nasionalisme generasi muda.

"Tidak salah jika kita bangun Patung Bung Karno di Sangasanga," tegas Rendi. "Peristiwa Merah Putih telah dikenal secara nasional, dan patung ini akan menjadi pengingat perjuangan kemerdekaan, sekaligus mempromosikan kekayaan budaya dan sejarah Sangasanga kepada dunia."

Lebih dari sekadar simbol perjuangan, Patung Bung Karno diharapkan menjadi lokomotif ekonomi. Pemkab Kukar berencana menyediakan area bagi pelaku UMKM dan permainan anak-anak di sekitar taman. Relokasi pedagang kaki lima ke taman juga diupayakan untuk menunjang penataan dan pelebaran jalan utama.

"Keberadaan Patung Bung Karno dan taman ini diharapkan dapat menarik wisatawan dan meningkatkan ekonomi masyarakat Sangasanga," ungkap Rendi. "Ini adalah bukti nyata perhatian pemerintah dalam memelihara sejarah, budaya, dan kesejahteraan rakyat."

Patung Bung Karno di Sangasanga bukan sekadar monumen, melainkan perwujudan semangat perjuangan dan harapan baru bagi masa depan yang lebih gemilang. (adv)