BRAVO13.ID, Samarinda -Sebuah gerakan reformasi pendidikan mulai mengalir seperti sungai Mahakam yang tenang namun pasti. Komisi IV DPRD Samarinda tidak hanya sekadar berbicara, tetapi beraksi dengan pembentukan Panitia Khusus (Pansus) IV, sebuah langkah strategis untuk merevisi Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan Pendidikan yang telah berusia satu dekade.
Deni Hakim Anwar, sang Ketua Pansus IV yang baru diangkat, berdiri teguh di garis depan. Dengan semangat yang membara, ia mengungkapkan tiga poin kunci yang akan menjadi fokus utama: kesejahteraan tenaga pendidik, penyelarasan regulasi dengan perkembangan terkini, dan minimisasi konflik antar-regulasi.
Pada hari Selasa yang cerah, Deni berbagi visinya, "Kita berharap dapat meningkatkan kesejahteraan tenaga pendidik di kota ini," sebuah harapan yang diucapkan dengan nada penuh keyakinan.
Deni tidak berhenti di situ. Ia menyoroti perlunya perda yang selaras dengan dinamika Kemendikbud-ristek, mengingatkan bahwa perubahan adalah satu-satunya konstan dalam dunia pendidikan. "Perda ini sudah berusia lebih dari satu dekade, dan banyak perubahan di Kementerian Pendidikan yang harus kita sesuaikan," jelasnya dengan detail.
Pansus IV tidak akan berjalan sendiri. Deni menegaskan komitmen untuk melibatkan berbagai pemangku kepentingan, dari dewan pendidikan kota hingga lembaga penjamin mutu, semua akan bersatu demi kontribusi yang berarti terhadap pendidikan di Samarinda.
Deni juga mengungkapkan tantangan yang dihadapi, "Saat ini, 20 persen dari anggaran pendidikan habis untuk honor tenaga pendidik. Kami sedang mencari solusi untuk ini," sebuah pengakuan yang menunjukkan keseriusan masalah yang ada.
Langkah-langkah administratif sedang dipersiapkan, dan rencana kerja pansus akan segera dijalankan. "Kami akan menentukan waktu untuk berdiskusi dengan stakeholder terkait dan melakukan studi banding dengan daerah lain yang telah menerapkan perda pendidikan baru," tutup Deni, menandai akhir dari wawancara namun bukan akhir dari perjuangan.
Dengan semangat yang tak pernah padam, Samarinda berlayar menuju cakrawala pendidikan yang lebih cerah, di mana setiap tenaga pendidik dan pemangku kepentingan dapat berkontribusi dan berkembang bersama. Perjalanan ini mungkin panjang dan penuh tantangan, tetapi seperti aliran sungai yang tak pernah berhenti, Samarinda terus bergerak maju, mengarungi arus pendidikan menuju masa depan yang lebih baik. (adv)