BRAVO13.ID, Samarinda -Di tengah kehangatan matahari pagi di Samarinda, Abdul Khairin, anggota Komisi I DPRD Kota Samarinda, berbagi pandangannya mengenai Surat Edaran yang dikeluarkan oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas tentang aturan penggunaan toa masjid. Dengan latar belakang kota yang agamis dan toleran, Khairin menyampaikan bahwa masalah ini dapat diselesaikan dengan bijaksana.

Pada suatu Sabtu yang cerah, 9 Maret 2024, Khairin berbicara, "Saya tidak dalam kapasitas memprotes, namun apa yang terjadi selama ini masih dalam batas toleransi yang kita junjung tinggi."

Warga Samarinda, baik yang beragama Islam maupun non-muslim, menurut Khairin, telah memahami batasan yang ideal untuk kehidupan bertoleransi. "Mereka sudah cukup tahu bagaimana hidup berdampingan dengan harmonis," tambahnya.

Khairin menekankan pentingnya dialog. Jika ada yang keberatan dengan penggunaan toa masjid, ia mengajak mereka untuk berkomunikasi secara persuasif dengan pengurus masjid, mencari solusi bersama tanpa harus menuding pelanggaran hukum atau edaran Menteri Agama.

"Bagi masyarakat yang ingin mengikuti edaran Menteri Agama, itu hak mereka, dan bagi yang tidak, itu juga harus dihormati," ujar Khairin. Ia percaya bahwa keputusan tersebut harus dijalankan sesuai dengan kondisi setempat, dan bagi Samarinda, ia melihat bahwa toleransi dan keharmonisan telah menjadi fondasi yang kuat bagi warganya.

Khairin menutup pembicaraannya dengan pesan persatuan, "Untuk pengurus masjid yang ingin menerapkan aturan tersebut, silakan saja. Tidak ada masalah sama sekali. Yang terpenting adalah kita tetap menjaga keharmonisan dan toleransi di kota kita tercinta, Samarinda." (adv)