BRAVO13.ID, Samarinda -8 Maret 2024 Di tengah gemuruh persiapan untuk bulan suci Ramadan, warga Kota Samarinda dihadapkan pada tantangan unik: tempat tradisional untuk Pasar Ramadan, Gor Segiri, sedang dalam proses revitalisasi. Ini menimbulkan pertanyaan besar tentang di mana para pedagang dapat menjual produk kuliner mereka yang laris manis selama bulan puasa.

Setiap tahun, pemerintah setempat menyediakan ruang bagi pedagang di Pasar Ramadan untuk berjualan. Namun, dengan Gor Segiri tidak tersedia, Ketua Komisi II DPRD Samarinda, Fuad Fakhruddin, mengusulkan alternatif yang inovatif. “Mengapa tidak memanfaatkan masjid-masjid besar dengan lahan parkir yang luas, atau tempat umum lainnya?” tanya Fuad, menawarkan solusi kreatif untuk dilema yang dihadapi.

Fuad menekankan pentingnya menjaga ketertiban dan kenyamanan umum, terutama di jalan-jalan protokol yang ramai menjelang Ramadan. “Jika pedagang dibiarkan berjualan di pinggir jalan, ini akan mengganggu lalu lintas dan bisa menimbulkan gesekan antara pengguna jalan dan masyarakat,” ujarnya, mengingatkan akan pentingnya menjaga kondusivitas di kota.

Dengan harapan tinggi, Fuad mengimbau pemerintah untuk menertibkan situasi dan pedagang untuk menghindari berjualan di badan jalan. “Kita harus terus menjaga kondusifitas,” tutupnya, dengan nada yang mencerminkan kepedulian terhadap kesejahteraan komunitas Samarinda di bulan yang penuh berkah ini. (adv)