BRAVO13.ID, Samarinda - Timnas Indonesia U-23 akan berlaga di Piala Asia U-23 yang digelar di Qatar pada bulan April 2024. Namun, persiapan timnas terkendala oleh penolakan tiga klub Liga 1 untuk melepas pemainnya. Persija Jakarta, PSS Sleman, dan Borneo FC berkeras untuk mempertahankan pemain bintangnya yang dipanggil timnas. Alasan mereka adalah jadwal Piala Asia U-23 tidak sesuai dengan FIFA Matchday, dan mereka masih berjuang untuk meraih prestasi di kompetisi domestik.
Penolakan ini tentu saja menimbulkan kontroversi dan kritik dari berbagai pihak, termasuk Menpora Dito Ariotedjo. Menpora Dito mengatakan bahwa panggilan negara harus diutamakan daripada kepentingan klub. Dia berharap klub-klub bisa bersikap sportif dan nasionalis dengan melepaskan pemainnya ke timnas.
"Ya pastinya ini yang kami selalu monitor bahwa dari jadwal liga dan agenda-agenda FIFA ini kami berharap bisa selaras. Kalau dari saya, saya tentunya ingin ketika negara memanggil dan memperjuangkan merah putih apalagi jika agenda resmi FIFA," kata Menpora Dito. "Kami berharap klub-klub bisa secara jiwa merah putih melepaskannya ke Timnas," tambahnya.
Namun, harapan Menpora Dito tampaknya sulit terwujud. Ketiga klub yang menolak melepas pemainnya memiliki alasan masing-masing yang tidak bisa diabaikan. Berikut adalah alasan-alasan mereka:
Persija Jakarta: Fokus ke Zona Championships
Persija Jakarta merupakan salah satu klub terbesar dan tersukses di Indonesia. Mereka memiliki basis pendukung yang fanatik dan loyal, yang dikenal dengan sebutan Jakmania. Persija juga memiliki ambisi besar untuk meraih gelar juara Liga 1 2023/2024, setelah sebelumnya gagal di musim 2022/2023.
Untuk mewujudkan ambisi tersebut, Persija membutuhkan skuad yang lengkap dan solid. Mereka tidak mau kehilangan pemain kunci mereka yang dipanggil timnas, seperti Riko Simanjuntak, Evan Dimas, dan Osvaldo Haay. Ketiga pemain ini merupakan andalan Persija di lini tengah dan depan, yang berperan penting dalam menciptakan dan mencetak gol.
Pelatih Persija, Thomas Doll, mengatakan bahwa dia tidak bisa melepas pemainnya selama kompetisi masih berlangsung. Dia mengklaim bahwa dia butuh skuad yang lengkap karena sedang fokus menembus babak empat besar (Zona Championships) Liga 1 2023/2024. Zona Championships adalah babak final Liga 1 yang diikuti oleh empat tim teratas klasemen, yang akan bertanding dalam sistem home and away untuk menentukan juara.
"Tidak. Kami membutuhkan mereka, tentu karena perburuan gelar juara. Mereka (Pemain) bisa pergi setelah pertandingan atau saat waktu luang," kata Thomas Doll, tengah bulan ini.
PSS Sleman: Hokky Pemain Penting
PSS Sleman merupakan klub yang sedang naik daun di Liga 1. Mereka berhasil menembus posisi lima besar klasemen, dan memiliki peluang untuk masuk ke Zona Championships. PSS Sleman juga dikenal sebagai klub yang memiliki gaya bermain menyerang dan atraktif, serta mampu menarik banyak penonton ke stadion mereka.
Salah satu pemain yang menjadi sorotan di PSS Sleman adalah Hokky Caraka. Pemain berusia 22 tahun ini merupakan striker haus gol, yang sudah mencetak 15 gol di Liga 1 musim ini. Hokky juga menjadi salah satu pemain yang dipanggil timnas U-23, karena dianggap memiliki potensi dan talenta yang luar biasa.
Namun, pelatih PSS Sleman, Risto Vidakovic, menolak untuk melepas Hokky ke timnas. Dia mengatakan bahwa Hokky adalah pemain penting bagi PSS Sleman, yang jasanya sangat dibutuhkan saat ini. Dia juga mengeluh bahwa PSS Sleman hanya memiliki dua striker, sehingga jika Hokky pergi, dia akan kekurangan opsi di lini depan.
"Dia pemain sangat penting untuk kami. Saya tak bisa melepas dia begitu saja karena kami butuh dia pada sisa laga. Tapi jika jeda liga dan Timnas memanggil dia, saya tidak masalah. Namun kalau saat liga masih bergulir, tentu sulit bagi saya untuk melepaskan dia. Karena liga masih jalan dan PSS hanya punya 2 striker," kata Vidakovic, belum lama ini.
Borneo FC: Tak Mau Pincang di Puncak Klasemen
Borneo FC merupakan klub yang sedang bersinar di Liga 1. Mereka berhasil menempati posisi pertama klasemen sementara, dengan selisih tiga poin dari tim peringkat kedua, Persib Bandung. Borneo FC juga memiliki rekor pertahanan terbaik di Liga 1, dengan hanya kebobolan 12 gol dari 24 pertandingan.
Borneo FC memiliki beberapa pemain yang dipanggil timnas U-23, seperti Asnawi Mangkualam, Witan Sulaeman, dan Egy Maulana Vikri. Ketiga pemain ini merupakan pemain muda berbakat, yang sudah berpengalaman bermain di luar negeri. Mereka juga menjadi pilar penting di lini belakang, tengah, dan depan Borneo FC.
Namun, Borneo FC tidak mau melepas pemainnya ke timnas. Mereka berdalih bahwa mereka tengah berada di posisi pertama klasemen, dan tidak mau kehilangan momentum. Mereka khawatir jika ada salah satu pemain yang dipanggil timnas, skuad mereka akan pincang, dan itu bisa berakibat fatal pada perburuan gelar juara di kompetisi domestik.
"Kami tidak bisa melepas pemain kami ke timnas, karena kami sedang berjuang untuk juara Liga 1. Kami tidak mau kehilangan konsentrasi dan keseimbangan tim. Kami sudah berkorban banyak untuk mencapai posisi ini, dan kami tidak mau sia-siakan kesempatan ini," kata manajer Borneo FC, Farid Abubakar.
Dilema Timnas U-23
Penolakan tiga klub Liga 1 untuk melepas pemainnya ke timnas U-23 menimbulkan dilema bagi timnas itu sendiri. Di satu sisi, timnas U-23 membutuhkan pemain terbaiknya untuk berlaga di Piala Asia U-23, yang merupakan ajang bergengsi dan kualifikasi untuk Olimpiade 2024. Di sisi lain, timnas U-23 harus menghormati keputusan klub-klub yang memiliki hak atas pemainnya, dan tidak mau mengganggu jalannya kompetisi domestik.
Pelatih timnas U-23, Shin Tae-yong, mengatakan bahwa dia akan menghargai keputusan klub-klub, dan tidak akan memaksa pemainnya untuk bergabung dengan timnas. Dia juga mengatakan bahwa dia akan mencari pemain pengganti yang bisa mengisi posisi yang kosong, dan mempersiapkan timnas U-23 sebaik mungkin.
"Saya mengerti situasi klub-klub yang tidak mau melepas pemainnya ke timnas. Saya tidak akan memaksakan kehendak saya, karena saya juga pernah menjadi pelatih klub. Saya akan menghormati keputusan mereka, dan saya akan mencari solusi lain. Saya akan mencari pemain lain yang bisa menggantikan pemain yang tidak bisa datang, dan saya akan membangun tim yang solid dan kompak," kata Shin Tae yong". (*)