BRAVO13.ID, Samarinda - PDI Perjuangan mencatatkan kemenangan gemilang dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) Pemilu 2024 di Kutai Kartanegara (Kukar). Kemenangan partai berlambang banteng moncong putih ini dinilai karena figur calon anggota legislatif (caleg) yang diusung.
Kesuksesan ini diketahui dari hitung cepat yang dilakukan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kukar. PDI Perjuangan di bawah kepemimpinan Edi Damansyah berhasil meraih 18 kursi di DPRD Kukar untuk keenam daerah pemilihan (Dapil). Hal ini merupakan sejarah mengingat pada periode-periode Pemilu sebelumnya selalu didominasi Partai Golongan Karya (Golkar).
Akademisi politik asal Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda Jumansyah menilai, kemenangan ini disebabkan cakapnya pembibitan kader yang dilakukan partai. Selain itu basis kekuatan masing-masing kader juga dianggap telah kokoh.
Jumansyah menyatakan, kemenangan partai dalam Pemilu di Indonesia biasanya lantaran implikasi Presiden, partai, hingga basis. Di Kaltim khususnya Kukar, diketahui bila para pemilih lebih dominan pada figur yang diusung.
“Mereka melihat apabila caleg itu menarik, maka mereka akan memilihnya. Dan PDI Perjuanganini memiliki basis akar rumput yang kuat,” sebut Jumansyah kepada media, Rabu (21/2/2024).
Strategi PDI Perjuangan dalam filterisasi terhadap figurisasi kader di Pemilu, kata dia, terbilang sangat baik. Dalam hal ini masing-masing caleg yang maju selalu tepat menyesuaikan karakteristik wilayah.
“Baik itu berasal dari kelompok tertentu, seperti nelayan, petani ataupun buruh. Mereka memiliki satu karakteristik yang sama, yakni sosok pekerja keras,” terang Jumansyah.
Lebih lanjut dipaparkan, terdapat sebelas kader Partai Golkar di Kukar, baik itu petahana maupun tidak yang menyeberang ke PDI Perjuangan pada Pemilu 2024 ini. Kesebelas caleg ini dipastikan mendapat banyak suara sebagai modal kemenangan mereka.
Hal ini menurut Jumansyah, kembali membuktikan bahwa sosok pimpinan partai yang juga pimpinan daerah bukanlah kunci kemenangan. Melainkan keberhasilan pembibitan caleg, mulai dari seleksi hingga proper test. Pembibitan PDI Perjuangan ini menurut Jumansyah terbilang bagus, yang pastinya menggunakan sistem pembobotan dalam proses seleksinya.
Dia lantas memberikan contoh kader PDI Perjuangan yang berpotensi meraih kemenangan yaitu Rahmat Dermawan dan Madina dari pesisir Kukar.
Kemenangan tersebut dengan torehan lebih lima ribu suara merupakan hasil kerja individu caleg di dapilnya.
“Sesuai dengan kaderisasi PDI Perjuangan dan ideologinya, yang terkenal sebagai partai wong cilik. Berarti sebagai partai orang kecil, tempat pekerja keras. Jadi bukan karena program pemerintah dan pemimpinnya, tetapi ada setiap personal caleg yang memiliki implikasi basis yang kuat,” urai Jumansyah.
“Jadi saya pikir kemenangan PDI di Kukar itu karena ketepatan partai, murni figuritas caleg yang mendominasi. Karena pemilih kita pada umumnya sampai hari ini agak abu-abu kalau bicara ideologi partai, yang jelas figuritas,”pungkasnya. (*)