BRAVO13.ID - Samarinda Cole Palmer akan menghadapi tantangan terbesar dalam karirnya saat ia kembali ke Etihad Stadium, stadion yang pernah menjadi rumahnya selama lebih dari satu dekade. Namun kali ini, ia bukan lagi bagian dari Manchester City, melainkan Chelsea, rival berat yang siap menggagalkan ambisi juara The Citizens.
Palmer adalah salah satu produk terbaik akademi Manchester City. Ia bergabung sejak usia tujuh tahun dan meniti karirnya hingga berhasil menembus tim utama pada September 2020. Ia dianggap sebagai salah satu bakat terbesar Inggris dan dijuluki sebagai "anak emas" oleh Pep Guardiola, manajer Manchester City.
Namun, nasib Palmer berubah drastis ketika Manchester City memutuskan untuk menjualnya ke Chelsea pada musim panas 2023. Alasan utamanya adalah karena Palmer tidak mendapatkan cukup kesempatan bermain di bawah asuhan Guardiola, yang lebih memilih pemain-pemain berpengalaman seperti Kevin De Bruyne, Phil Foden, dan Jack Grealish.
Palmer pun tidak menolak tawaran Chelsea, yang menjanjikan padanya peran lebih besar dan proyek jangka panjang bersama Thomas Tuchel, manajer Chelsea. Ia pun segera menyesuaikan diri dengan gaya bermain Chelsea dan menunjukkan kualitasnya sebagai gelandang serba bisa yang bisa mencetak dan memberi gol.
Di musim ini, Palmer menjadi salah satu pemain kunci Chelsea yang bersaing di papan atas Liga Inggris. Ia telah mencetak 14 gol dan sembilan assist dari 31 pertandingan di semua kompetisi, termasuk satu gol ke gawang mantan klubnya, Manchester City, pada pertemuan pertama di Stamford Bridge, yang berakhir dengan skor 4-4.
Palmer pun mengaku bahwa ia merasa aneh ketika harus menghadapi klub yang telah membesarkannya. Ia mengatakan bahwa ia masih memiliki kenangan indah bersama Manchester City, tetapi ia juga tidak menyesal pindah ke Chelsea, yang memberinya kepercayaan diri dan kebahagiaan.
"Ini akan aneh, sebuah perasaan yang aneh. Tapi saya menantikannya dan tim juga tak sabar menatap laga ini," ujar Palmer di situs resmi Chelsea.
"Saya sejujurnya sangat antusias, meskipun rasanya bakal aneh. Memang saya sudah menghadapi mereka di Stamford Bridge."
"Tapi saya rasa kembali ke Etihad akan lebih aneh lagi rasanya. Saya menantikan kesempatan itu," tambahnya.
Palmer pun berharap bisa membawa Chelsea meraih kemenangan di kandang Manchester City, yang saat ini memimpin klasemen Liga Inggris dengan selisih 10 poin dari Chelsea di posisi kedua. Ia juga ingin membuktikan bahwa ia adalah salah satu pemain terbaik di dunia dan bahwa Manchester City salah melepasnya.
"Saya ingin menunjukkan kepada mereka apa yang mereka lewatkan. Saya ingin membantu Chelsea menjadi juara dan membuat sejarah. Saya ingin menikmati momen ini dan bermain dengan sepenuh hati," ucap Palmer.
Palmer akan menjadi pusat perhatian ketika ia menginjakkan kaki di Etihad Stadium, Minggu (18/2/2024) dini hari WIB. Ia akan disambut dengan tepuk tangan atau ejekan dari para pendukung Manchester City, yang mungkin masih mengingat jasanya atau merasa kecewa dengan kepergiannya.
Namun, Palmer tidak akan peduli dengan hal itu. Ia hanya fokus pada satu hal: membawa Chelsea membungkam Manchester City dan menjaga asa juara mereka. Ia akan bermain dengan semangat dan determinasi, seperti yang ia lakukan sejak kecil di akademi Manchester City.
Ia akan bermain sebagai anak emas yang kembali ke rumah. Tapi kali ini, ia bermain untuk lawan. (*)