BRAVO13.ID - Samarinda Protein adalah salah satu dari tiga zat gizi makro yang tubuh butuhkan dengan jumlah yang banyak. Selain protein, zat gizi makro lainnya adalah lemak dan karbohidrat. Protein terdapat di setiap sel dalam tubuh dan berperan dalam berbagai proses penting, mulai dari pembekuan darah, pembentukan hormon, hingga menjaga kesehatan mata.
Namun, tidak semua orang menyadari betapa pentingnya protein bagi kesehatan tubuh. Kebutuhan protein pada setiap orang juga berbeda dan disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, aktivitas fisik, dan kondisi kesehatan. Jika kekurangan protein, tubuh bisa mengalami berbagai masalah, seperti mudah lelah, lemah, rentan sakit, hingga mengalami gangguan pertumbuhan.
Lalu, apa saja manfaat protein untuk tubuh? Berikut ini adalah beberapa peranan protein yang perlu Anda ketahui:
Proses Pembekuan Darah
Salah satu fungsi protein adalah membantu proses pembekuan darah. Protein dalam darah disebut fibrinogen dan protrombin. Kedua protein ini bekerja sama dengan trombosit (sel darah merah) untuk membentuk bekuan darah yang dapat menghentikan pendarahan.
Makan lebih banyak protein setelah cedera dapat membantu mempercepat pemulihan. Sebab, protein dapat membantu tubuh memperbaiki diri setelah cedera, termasuk meningkatkan proses pembekuan darah. Namun, terlalu banyak protein juga bisa berbahaya, karena bisa meningkatkan risiko penggumpalan darah yang bisa menyebabkan stroke atau serangan jantung.
Menjaga Keseimbangan Cairan
Protein juga mengatur proses tubuh untuk menjaga keseimbangan cairan. Protein dalam darah disebut albumin dan globulin. Dua protein ini membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh dengan menjaga kadar air dalam darah.
Jika kadar protein dalam darah rendah, air bisa bocor keluar dari pembuluh darah dan menumpuk di jaringan tubuh, menyebabkan edema atau pembengkakan. Edema bisa terjadi di berbagai bagian tubuh, seperti kaki, tangan, wajah, atau perut. Edema bisa menandakan adanya gangguan ginjal, hati, jantung, atau gizi.
Respons Sistem Imun Tubuh
Protein juga berperan dalam respons sistem imun tubuh. Protein dalam darah disebut antibodi atau imunoglobulin. Protein ini dapat mengenali dan menetralkan zat asing yang masuk ke tubuh, seperti bakteri, virus, atau racun.
Kekurangan protein dapat mengganggu fungsi kekebalan tubuh. Pada akhirnya, ini dapat meningkatkan kerentanan terhadap infeksi penyakit. Tak hanya itu, ada beberapa kandungan nutrisi lain yang penting untuk imun tubuh. Yuk baca lengkapnya di tulisan 5 Kandungan Makanan Ini Bisa Tingkatkan Imun Tubuh.
Pembentukan Hormon
Protein juga dapat memberi tubuh asam amino yang digunakan untuk menghasilkan hormon spesifik. Hormon adalah zat kimia yang mengirim pesan dari satu sel ke sel lain untuk mengatur berbagai fungsi tubuh, seperti metabolisme, pertumbuhan, reproduksi, dan suasana hati.
Beberapa hormon yang dibuat dari protein adalah insulin, hormon yang mengatur kadar gula darah; estrogen, hormon yang berperan dalam siklus menstruasi dan kehamilan; dan hormon tiroid, hormon yang mengatur metabolisme dan pertumbuhan.
Pembentukan Enzim
Protein juga merupakan bahan dasar dari enzim. Enzim adalah protein yang berfungsi sebagai katalis, yaitu zat yang mempercepat reaksi kimia dalam tubuh. Enzim melakukan hampir semua dari ribuan reaksi kimia yang terjadi dalam sel. Enzim juga membantu pembentukan molekul baru dengan membaca informasi genetik yang disimpan dalam DNA.
Tanpa enzim, reaksi kimia dalam tubuh akan berlangsung sangat lambat atau bahkan tidak terjadi sama sekali. Hal ini bisa mengganggu berbagai proses vital, seperti pencernaan, pernapasan, detak jantung, dan lain-lain.
Menjaga Kesehatan Mata
Protein juga penting untuk menjaga kesehatan mata. Mata membutuhkan protein untuk membentuk lensa, retina, dan saraf optik. Protein juga membantu mencegah katarak, yaitu kekeruhan pada lensa mata yang bisa mengganggu penglihatan.
Makan diet sehat dan seimbang yang kaya protein dapat membantu menyediakan semua nutrisi yang diperlukan untuk kesehatan mata. Tidak hanya nabati, hewani juga baik untuk mata. Kandungan lemak sehat pada makanan hewani bisa membantu dan metode memasak yang membantu menyehatkan penglihatan.
Selain lemak sehat, berikut ini adalah jenis makanan yang dapat menjaga kesehatan mata Intip 8 Makanan Sehat yang Baik untuk Mata.
Mengembangkan Massa dan Kekuatan Otot
Protein adalah salah satu nutrisi yang berperan dalam mengembangkan massa dan kekuatan otot. Otot terdiri dari protein yang disebut aktin dan miosin. Kedua protein ini berkontraksi dan berelaksasi untuk menggerakkan tubuh.
Mendapatkan asupan protein yang cukup dapat membantu mempertahankan massa otot dan meningkatkan pertumbuhan. Protein juga membantu proses pemulihan otot setelah latihan atau aktivitas fisik yang berat. Jika kekurangan protein, otot bisa mengalami atrofi, yaitu pengecilan dan pelemahan.
Menjaga Kesehatan Tulang
Protein juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan tulang. Tulang tidak hanya terdiri dari kalsium, tetapi juga protein yang disebut kolagen. Kolagen adalah protein yang memberi tulang fleksibilitas dan kekuatan.
Orang yang makan lebih banyak protein cenderung mempertahankan massa tulang lebih baik seiring bertambahnya usia dan memiliki risiko osteoporosis dan patah tulang yang jauh lebih rendah. Namun, terlalu banyak protein juga bisa berdampak negatif pada tulang, karena bisa meningkatkan asam dalam darah dan menyebabkan kehilangan kalsium.
Memberikan Rasa Kenyang Lebih Lama
Protein juga dapat memberikan rasa kenyang lebih lama. Protein membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna daripada karbohidrat atau lemak. Hal ini membuat perut merasa penuh lebih lama dan mengurangi rasa lapar.
Itulah sebabnya, cara terbaik untuk mencegah ngemil adalah dengan makan protein dalam jumlah cukup. Protein juga dapat membantu menurunkan berat badan, karena dapat meningkatkan metabolisme dan membakar lebih banyak kalori.
Menjaga Kebugaran Tubuh
Protein juga dapat menjaga kebugaran tubuh. Makan lebih banyak protein adalah salah satu cara terbaik untuk mengurangi kerusakan otot yang berhubungan dengan usia dan mencegah sarcopenia (kelemahan otot dan tulang akibat pertambahan usia). Namun, ini tak hanya cukup dengan protein, tetapi juga latihan fisik yang rutin. (*)