BRAVO13.ID, Samarinda -Suara gendang dan sape mengalun merdu di panggung utama Desa Budaya Pampang. Sejumlah penari berbusana adat Dayak meliuk-liuk dengan anggun, mengikuti irama musik tradisional. Mereka menampilkan tari hudoq, tari enggang, tari belian, dan lain-lain. Di sekitar panggung, ratusan pengunjung menyaksikan pagelaran budaya yang digelar setiap hari Minggu siang.
Desa Budaya Pampang adalah desa adat yang dihuni oleh suku Dayak Kenyah, Dayak Apokayan, dan beberapa suku lainnya. Desa ini terletak di Desa Pampang, Kecamatan Samarinda Utara, sekitar 23 kilometer dari pusat kota Samarinda. Desa ini didirikan pada tahun 1991 oleh Gubernur Kalimantan Timur Muhammad Ardans sebagai salah satu destinasi budaya di Kalimantan Timur.
Desa ini merupakan cerminan budaya asli Borneo yang masih terjaga baik. Di sini, pengunjung dapat melihat arsitektur bangunan yang masih mengikuti gaya rumah panggung dan lamin adat suku Dayak. Rumah panggung berfungsi sebagai tempat tinggal, sedangkan lamin adat berfungsi sebagai tempat berkumpul, bermusyawarah, dan menyimpan benda-benda pusaka.
Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati wisata edukatif yang memberikan kesempatan untuk belajar tentang sejarah, kebudayaan, dan kearifan lokal suku Dayak. Pengunjung juga bisa melihat berbagai kerajinan tangan, seperti ukiran kayu, manik-manik, tenun ikat, dan lain-lain. Tak ketinggalan, kuliner khas yang menawarkan cita rasa khas Borneo, seperti ikan patin masak tempoyak, ayam pansuh, soto banjar, dan lain-lain.
Desa Budaya Pampang juga menunjukkan keberagaman dan keharmonisan antara suku-suku yang tinggal di sana. Meskipun berbeda agama dan adat istiadat, mereka tetap saling menghormati dan menjaga nilai-nilai kebangsaan. Desa ini juga terbuka untuk para pendatang yang ingin menikah dengan penduduk asli atau belajar tentang budaya Dayak.
Desa Budaya Pampang tidak hanya menjadi destinasi wisata yang menarik bagi para pengunjung, tetapi juga menjadi tempat yang memberikan inspirasi bagi para penduduknya. Di sini, mereka dapat menjalin persaudaraan dan kerjasama yang erat dalam menjaga dan melestarikan budayaasliBorneo. (*)